Sabtu, 21 Januari 2012

dfd sistem penjualan tunai [genap]

BAB I PENDAHULUAN
Derasnya arus globalisasi menyebabkan pengaruh lingkungan usaha di tempat
perusahaan beroperasi menjadi semakin luas dan kompleks, segala jenis perubahan yang
berkembang di Indonesia akan lebih menghadapi banyak tantangan dari perusahaan
sejenis yang bermunculan baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.
Hal ini mengakibatkan persaingan yang semakin ketat dan tajam. Untuk menjadi unggul
dalam persaingan, perusahaan harus memiliki manajemen yang baik sehinggatujuan
utama perusahaan tercapai yaitu mencapai laba yang maksimal secara efektif, efisien dan
ekonomis.
Seiring perkembangan teknologi saat ini, penggunaan komputer dalam sistem
informasi akuntansi merupakan keharusan untuk memperlancar aktivitas-aktivitas dalam
perusahaan agar pelaksanaan dapat lebih cepat, akurat dan efisien. Walaupun komputer
memerlukan investasi yang lebih besar daripada manusia, namun kecepatan prosesnya
memungkinkan untuk dapat menekan biaya yang timbul.
Penulis mengambil obyek penelititan pada PD Jaya Abadi ini karena
penjualan di perusahaan tersebut dalam beberapa tahun ini mengalami peningkatan,
Terbukti dalam beberapa tahun belakangan PD. Jaya Abadi bekerja sama dengan penerbit buku terkenal seperti Erlangga, Yudisthira, dan WidyaUtama untuk mencetak buku pelajaran sekolah dan bekerja sama dengan Toko Buku GRAMEDIA dan Toko Buku Gunung Agung.
Dalam operasinya, PT. JAYA ABADI melakukan penjualan secara tunai
dan kredit. Penulis kali ini mengambil penjualan tunai dalam penulisannya, karena
berhubungan langsung dengan kas. Kas yang merupakan roda penggerak dalam
menjalankan aktivitas perusahaan memiliki sifat likuid. Karena sifatnya yang likuid,
dalam kegiatan kas sering terjadi kecurangan dan penyelewengan oleh pihak-pihak intern
perusahaan. Maka perlu juga diperhatikan sistem pengendalian internal dalam perusahaan
tersebut.
Pengendalian internal yang memadai di perlukan untuk mengkoordinasi dan
mengawasi jalannya aktivitas perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari
terjadinya hal-hal yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan seperti penyelewengan,
kecurangan, pemborosan, dan pencurian baik dari pihak dalam maupun pihak luar
perusahaan dalam menilai perusahaan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan
perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka penulis mengambil
judul ANALISIS SIA DALAM PENJUALAN TUNAI INTERNAL PADA PT JAYA ABADI
Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijelaskan, maka penulis
merumuskan masalahnya sebagai berikut :
1.  Apakah  ada kelemahan dan kebaikan dalam sistem informasi akuntansi yang
dipakai perusahaan ini?
2.  Apakah sudah memadai pengendalian internal terhadap sistem inforrmasi
akuntansi yang di pakai oleh perusahaan ?
Dalam penulisan ini, penulis hanya membatasi pada sistem informasi akuntansi
penjualan tunai pada PT. Jaya Abadi. Berdasarkan perumusan masalah yang
telah penulis uraikan, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.  Untuk mengetahui apakah ada kelemahan dan kebaikan dalam sistem informasi
yang dipakai perusahaan ini.
2.  Untuk mengetahui apakah sudah memadai pengendalian internal terhadap sistem
informasi akuntansi yang di pakai oleh perusahaan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah : Bagi Penulis dengan
melakukan penelitian ini penulis dapat menambah  wawasan dan pengetahuan terapan
disamping pengetahuan teoritis yang telah diperoleh  mengenai sistem akuntansi
penjualan dan penerimaan kas. Bagi Perusahaan dengan melakukan penelitian ini
perusahaan menyadari alternatif  pemecahan masalah yang terjadi dalam kegiatan
perusahaan. Bagi Pembaca dengan melakukan penelitian ini Sebagai salah satu bahan referensi ntuk penelitian-penelitian selanjutnya.
LANDASAN TEORI
Menurut Chusing dan Romney (2001), informasi dapat diartikan sebagai
pemrosesan hasil yang terorganisasi, berarti dan berguna bagi yang menerimanya.
Menurut Bodnar dan Hopwood (2001), bahwa sistem informasi akuntansi adalah
kumpulan sumberdaya yang dirancang untuk mentranformasikan data menjadi informasi- informasi ini dikomunikasikan ke beragam pemakai.  Definisi lain yang diberikan oleh Moscove (1981), yang dikutip oleh Baridwan (2003), bahwa sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa, dan mengkomunikasikan informasi financial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak di luar perusahaan (seperti kantor pajak, investor,dan kreditor) dan pihak internal (terutama manajemen).
Definisi pengendalian internal menurut IAI (2000), pengendalian internal adalah
suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan berikut :
a.  Keandalan pelaporan keuangan.
b.  Efektivitas dan efisiensi operasi.
c.  Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
Di Indonesia, bagi institusi pemerintah ataupun swasta adalah keharusan penyelenggaraan internal control berbasis framework COSO (internal control COSO)
tertuang dalam pasal 22 Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-117/M-MBU/2002
tentang penerapan good governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dalam keputusan tersebut dinyatakan bahwa manajemen BUMN harus memelihara internal
control bagi perusahaan yang meliputi:
a.  Lingkungan Pengendalian
b.  Penilaian Risiko
c.  Prosedur Pengendalian
d.  Informasi dan Komunikasi
e.  Monitoring
Berikut ini disajikan penelitian-penelitian terdahulu yang meneliti sama dengan
yang penulis lakukan.
Tri Pudjadi, Harto Tom Junior. Dalam penulisannya tujuan penelitiannya adalah
melakukan analisa terhadap proses bisnis penjualan dan penerimaan kas perusahaan Xtrans Travel yaitu perusahaan jasa angkutan antar kota yang berkantor pusat di Jakarta dan mempunyai beberapa kantor cabang take and drop di tiap kota Bandung dan Jakarta.
Masalah yang dihadapi perusahaan saat ini ialah laporan penjualan dan kas yang
terlambat, karena harus menunggu data dari cabang yang terkumpul sebelum membuat laporan tersebut. Hal ini disebabkan karena prosedur pemesanan sampai pembuatan laporan yang masih manual; Rekomendasi penelitian adalah membuat analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi dengan pendekatan object oriented dan dengan sistem pengendalian internal yang memungkinkan kontrol berdasarkan otorisasi antara bagian dalam perusahaan. Hasilnya dibuatkan prototip sistem di mana pemesanan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun oleh penumpang dengan menggunakan web dan mencetak bukti pesanan sendiri.
Noerlina N; Ratna L.S.S,. Dalam penulisannya, berisi tentang perancangan
sebuah sistem yang baik harus memperhatikan masalah penerapan sistem pengendalian internal. Sistem pengendalian internal pada PT SAAG Utama memiliki beberapa kelemahan, yaitu sistem pencatatan transaksi penjualan dan piutang dagang yang dijalankan masih kurang efisien. Dengan adanya sistem informasi akuntansi penjualan dan piutang dagang yang dirancang dengan mempertimbangkan pengendalian intern yang
baik, dapat membantu manajemen mengendalikan transaksi piutang usaha melalui
perbaikan struktur informasi pada laporan, penerapan manajemen kredit yang disertai
pengawasan teratur, dan membantu karyawan PT SAAG Utama melaksanakan
pekerjaannnya dengan efisien dan efektif.
Anggara Hayun A. Artikel membahas cara merancang model sistem informasi
produksi, distribusi, dan penjualan dengan mengambil kasus pada PT. X. perancangan
model informasi produksi, distribusi, dan penjualan merupakan kebutuhan, terutama bagi
para pengambil keputusan di perusahaan. Dengan adanya sistem   informasi
produksi, distribusi, dan penjualan dapat memudahkan perusahaan dalam mengendalikan
dan memantau kegiatan tersebut menjadi lebih optimal, efisien, dan efektif. Perancangan
model sistem informasi produksi, distribusi,dan penjualan ini merupakan pengembangan
dari metode operasional research.

METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah PD JAYA ABADI. PD. JAYA ABADI adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dagang dan jasa. Perusahaan ini memproduksi undangan pernikahan atau khitanan, buku, seperti buku pelajaran sekolah, buku yasin dan beraneka ragam majalah, menjual Alat Tulis Kantor atupun alat cettak offset dan menerima Jasa Setting dan Desain Grafis
.
Jenis data yang dipergunakan oleh penulis adalah data primer. Karena penulis langsung ke tempat dimana data itu berada atau ke perusahaan yang di jadikan objek penelitian dengan cara observasi dan wawancara(karena objek yang diteliti adalah perusahaan di mana tempat ayah penulis bekerja).
Penulis menggunakan metode Pengumpulan Data Langsung. Pengumpulan data langsung yang digunakan dalam penelitian dengan melekukan Penelitian Lapangan (Field Research) yaitu melaksanakan kunjungan ke perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan, dengan observasi secara langsung kegiatan yang berhubungan dengan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal pada perusahaan. Data di peroleh secara langsung dari PT JAYA ABADI dengan teknik-teknik sebagai berikut :
1.  Wawancara (interview).
2.  Observasi .
Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu menganalisa sistem informasi akuntansi penjualan, metode pendekatan yang digunakan adalah siklus pengembangan sistem informasi akuntansi, yang merupakan modifikasi dari sistem yang sudah ada dan telah disesuaikan dengan kebutuhan akan sistem informasi akuntansi untuk meningkatkan pengendalian internal.
Tahap-tahap yang dilaksanakan dalam penelitian ini. Tahapan tersebut di mulai dengan deskripsi sistem, identifikasi kelemahan, dan implementasi sistem,. Tahapannya adalah sebagai berikut :
1.  Deskripsi Sistem
2.  Identifikasi Kelemahan
3.  Implementasi Sistem
BAB II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Adapun bagan alur (flowchart) dan DFD dari sistem akuntansi penjualan tunai
pada PT JAYA ABADI adalah sebagai berikut :
A. Flowchart
B. DFD (Data Flow Diagram)
Gambar 4.3 DFD PT. JAYA ABADI
a. Diagram Konteks.
Keterangan
Pelaksana
1  a. Menerima order dari customer  Counter Sales
b. Membuat surat pesanan (rangkap 6) dengan komputer (Kasir)
c. Menandatangani surat pesanan rangkap 6
d. Memberikan surat pesanan ke 1 ke costumer dan menyerahkan
SP rangkap 5 ke bagian sales supervisor
2  a. Menerima surat pesanan (rangkap 5) dari sales counter Sales
b. Apabila disetujui Surat Pesanan di tandatangani  Supervisor
c. Menyerahkan Surat Pesanan ke Sales Manager
3  a. Menerima kembali Surat Pesanan sales Manager
b. Apabila sudah di paraf Surat Pesanan di serahkan ke Administrasi Marketing Administration
4  a. Menerima Copy Shiping list dari bagian gudang
b. Menerima Surat Pesanan (rangkap 5) dari Sales Manager  Marketing setelah Dilakukan checking dan paraf, lalu menyerahkan Lembar surat pesanan ke 2 ke bagian gudang.
c. Berdasarkan Shipping List tersebut, menentukan jenis kertas dan desain cover buku untuk setiap Surat Pesanan yang di terima, dan memberi paraf pada surat Pesanan.
d. Membuat order pembuatan buku rangkap 2 dan menandatanganinya, setelah itu order buku ke 1 di simpan sebagai arsip dan lembar yang 1 lagi dikirim ke finance control
e.  Menyerahkan surat pesanan rangkap 5 ke bagian finance controler
5  a. Menerima surat pesanan (rangkap 4) dari bagian administrasi Finance        marketing beserta lembar order pembuatan buku ke 2.  Controler surat pesanan di cek dan di paraf.
c. lembar SP ke 3 disimpan dan menyerahkan SP rangkap 3 ke bagian kepala cabang
6  a. Menerima Surat pesanan (rangkap 3) dari bagian finance controller  Kepala Cabang
b. menandatangani SP tersebut
c. lembar SP ke 4 di simpan sebagai arsip dan SP rangkap 2 dikirim ke bagian faktur.
7  a. menerima surat pesanan rangkap 2 dari bagian kepala cabang
b. Mencetak faktur 2x dan kwitansi rangkap 3 dari pengolahan SP.  Bagian Faktur
c. faktur, SP, dan kwitansi di cek lalu di kirim ke kepala bagian administrasi untuk di tandatangani
8  a. menerima Faktur 2x, SP 2x, dan kwitansi 3x untuk di tandatangani  Kepala
b. seteleh di tandatangani, lalu di distribusikan ke beberapa bagian  Bagian
dan ada sebagian yang di simpan  Administrasi
c. Mendistribusikan berkas:
  • Lembar SP ke 5 di simpan sebagai arsip
  • Lembar SP ke 6 beserta faktur lembar ke 1 di kirim ke bagian
akunting cabang
  • Lembar kwitansi ke 1 di simpan sebagai arsip
  • Lembar kwitansi ke 2 dan3 di kirim ke bagian akunting cabang
  • Lembar faktur ke 2 di simpan sebagi arsip
9  a. menerima kwitansi 2 rangkap dari baian kepala administrasi  Accounting
b. membuat jurnal dari lembar kwitansi yang masuk
c. lembar kwitansi ke 3 di simpan sebagai arsip dan lembar ke 2 dibatching, lalu diperoleh batch data-data untuk di kirim ke MIS
d. menerima SP lembar ke 4 dan lembar faktur ke 2 untuk di proses dan dilakukan pembukuan
e. membuat jurnal voucher intern dan membatchingnya
f. lalu diperoleh jurnal voucher intern dan batch data-data untuk dikirim ke bagian MIS
10  a. Menerima laporan batch dari bagian akunting untuk di buatkan  MIS laporan validasinya
b. Setelah di buatkan laporan validasi tersebut lalu di kirim ke bagian
head office di buatkan filedan ke bagian akunting. Di bagian
akunting untuk dilakukan pengecekan terakhir
11    Dari file yang di kirim oleh bagian MIS, lalu di proses dan di   Head
buatkan GL detail dan laporan penjualan. GL detail di kirim ke   Office
bagian akunting lagi untuk dilakukan pengecekan terakhir.
12  a. menerima lembar order pesanan dari bagian administrasi marketing
b. membuat pesanan sesuai yang tertera dalam order pesanan  Produksi
c. mengirim pesanan ke bagian gudang
d. menyimpan lembar order pesanan untuk arsip dan mengirim
13  a. menerima lembar surat pesanan dari bagian administrasi marketing
b. menyiapkan pengiriman pesanan
Gudang
c. membuat lembar shipping list
d. menyimpan lembar surat pesanan untuk arsip dan mengirim
lembar shipping list ke bagian administrasi marketing
Keterangan Bagian :
1.  Kasir / Sales Counter
Bertugas menerima jika ada order dari customer atau pelanggan.
2.  Sales Supervisor
Bertugas memeriksa dan menyaring order-order penjualan yang masuk.
3.  Sales Manager
Bertugas untuk memeriksa dan menyetujui order yang masuk, baik permohonan
pembelian tunai maupun kredit.
4.  Administrasi Marketing
Bertugas menentukan bahan dan model pakaian yang dipesan berdasarkan surat
pesanan.
5.  Finance Controller.
Bertugas meneliti sampai sejauh mana kebenaran data-data yang telah diberikan
oleh calon pembeli.
6.  Bagian Faktur
Bertugas mencetak faktur penjualan yang rangkap dan menditribusikan berkas-
berkas tersebut ke seluruh bagian-bagian yang terkait.
7.  Bagian Accounting
Bertugas menyiapkan laporan sales book dan data-data bagi pembuatan laporan
edit validasi oleh bagian MIS.
8.  Bagian MIS
MIS (Management Informatika System) ini akan membuat laporan edit validasi
dari laporan-laporan yang diberikan oleh bagian accounting.
9.  Bagian Produksi
Bertugas untuk membuat pesanan yang sesuai dengan permintaan konsumen.
Berdasarkan bagan arus (flowchart) proses pembuatan faktur produk pakaian
yang di buat untuk penjualan yang ada dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai
perusahaan, di lihat dari sistem yang dibuat penulis tidak menemukan adanya suatu
kelemahan dari sistem informasi akuntansi yang dipakai. Tetapi dalam pengoperasiannya
masih terdapat kesalahan atau kelemahan:
1.  Surat pesanan dari kasir/counter sales langsung diberikan ke costumer, belum
melalui persetujuan bagian-bagian yang lain yang memang dibutuhkan.hiping list
dari bagian gudang hanya untuk penentuan jenis bahan dan desain pakaian dan
tidak adanya pengawasan kepada bagian gudang. Sehingga mudah terjadinya
penyelewengan jumlah barang dari gudang.
2.  Pada bagian kasir/counter sales, sales supervisor, sales manager tidak ada sistem
dokumentasi, sehingga tidak adanya bukti surat pesanan yang di paraf.
3.  Shiping list dari bagian gudang hanya untuk penentuan jenis bahan dan desain
pakaian dan tidak adanya pengawasan kepada bagian gudang. Sehingga mudah
terjadinya penyelewengan jumlah barang dari gudang.
Selain memiliki kelemahan, PT. JAYA ABADI juga memiliki kebaikan-
kebaikan  yang menunjang kegiatan manajemen perusahaan dalam menjalankan kegiatan
perusahaan :
1.  Perusahaan tidak saja mampu untuk mengukur atau menilai sampel sampai sejauh
mana sistem akuntansi penjualan yang ada dapat mendukung proses kegiatan
perusahaan, tetapi juga mampu untuk menganalisa sampai sejauh mana Sistem
Informasi Akuntansi Penjualan yang ada dapat menjalankan fungsinya secara
benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan dibuat oleh perusahaan. Terbukti
dengan adanya rapat tahunan perusahaan, rapat direksi dan rapat pemegang
saham. Hal ini untuk mengoreksi dan menyempurnakan sistem informasi
akuntansi penjualan tunai yang ada.
2.  Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang ada juga telah dapat memperbaiki
dan memperkecil terjadinya kesalahan, baik kesalahan dalam pencatatan maupun
pelaporannya. Hal ini dapat segera diketahui karena perusahaan menggunakan
Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerasi. Walaupun terkadang
menggunakan sistem yang manual untuk pengecekan.
3.  Sistem Pengendalian Intern peruasahaan untuk akuntansi penjualan perusahaan
juga telah menjalankan fungsinya secara baik, sehingga tidak ada lagi campur
tangan dari pihak-pihak yang tidak berwenang, karena dalam Sistem Informasi
Akuntansi penjualan telah terjadi pemisahan tugas dan wewenang.
Perbaikan atas kelemahan yang terjadi, dalam pengoperasiannya:
1.  Surat pesanan dari kasir/counter sales seharusnya jangan langsung di berikan ke
costumer/pelanggan. Seharusnya dibuat alur yang baik lagi seperti harus
melawati persetujuan bagian sales supervisor, sales manager, dan terakhir bagian
administrasi marketing untuk legalitas pesanan, agar pesanan tersebut disetujui.
2.  Melakukan sistem dokumentasi yang baik pada bagian kasir/counter sales, sales
supervisor, sales manager. Harus dibuat pengarsipan bagiannya masing-masing,
agar tidak terjadi surat pesanan yang palsu.
3.  Seharusnya dari shipping list yang di berikan dari bagian gudang setelah di
cocokan dengan surat pesanan di bagian administrasi marketing, tidak hanya
untuk penentuan jenis bahan dan model tetapi harus dilakukan pencocokan
jumlah barang seperti yang tertera dalam surat pesanan. Jadi mempersempit
karyawan bagian gudang untuk melakukan penyelewengan atau hal-hal yang
akan menghambat tujuan perusahaan
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
Dari analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1.  Hasil analisis sistem informasi akuntansi menunjukan adanya beberapa kelemahan dan kebaikan dalam sistem informasi akuntansi penjualan pada PT. JAYA ABADI.
a.  Kelemahan diantaranya:
1.  Surat pesanan dari kasir/counter sales langsung diberikan ke costumer, belum melalui persetujuan bagian-bagian yang lain yang memang dibutuhkan.hiping list dari bagian gudang hanya untuk penentuan jenis bahan dan desain pakaian dan tidak adanya pengawasan kepada bagian gudang. Sehingga mudah terjadinya penyelewengan jumlah barang dari gudang.
2.  Pada bagian kasir/counter sales, sales supervisor, sales manager tidak ada sistem dokumentasi, sehingga tidak adanya bukti surat pesanan yang di paraf.
3.  Shiping list dari bagian gudang hanya untuk penentuan jenis bahan dan desain pakaian dan tidak adanya pengawasan kepada bagian gudang. Sehingga mudah terjadinya penyelewengan jumlah barang dari gudang
4.  Dalam proses akuntansinya, masih ada kelemahan, seperti kelemahan pencatan dan pelaporan, kesalahan jurnal dan posting. Itu semua dalam kegiatan manual yang dilakukan oleh karyawan perusahaan.
b.  Kebaikan diantaranya :
1.  Perusahaan mampu untuk menganalisa sampai sejauh mana Sistem Informasi Akuntansi Penjualan yang ada dapat menjalankan fungsinya secara benar sesuai dengan ketentuan yang ada dan dibuat oleh perusahaan.
2.  perusahaan telah menggunakan Sistem Informasi Akuntansi yang terkomputerasi, walaupun terkadang menggunakan sistem yang manual untuk pengecekan.
3.  Sistem Pengendalian Intern peruasahaan untuk akuntansi penjualan perusahaan juga telah menjalankan fungsinya secara baik, sehingga tidak ada lagi campur tangan dari pihak-pihak yang tidak berwenang, karena dalam Sistem Informasi Akuntansi penjualan telah terjadi pemisahan tugas dan wewenang.
c.  Pengembangan/pemecahan dari kelemahan  tersebut :
1.  Surat pesanan dari kasir/counter sales seharusnya jangan langsung di berikan ke costumer/pelanggan. Seharusnya dibuat alur yang baik lagi seperti harus melawati persetujuan bagian sales supervisor, sales manager, dan terakhir bagian administrasi marketing untuk legalitas pesanan, agar pesanan tersebut disetujui.
2.  Melakukan sistem dokumentasi yang baik pada bagian kasir/counter sales, sales supervisor, sales manager. Harus dibuat pengarsipan bagiannya masing-masing, agar tidak terjadi surat pesanan yang palsu.
3.  Seharusnya dari shipping list yang di berikan dari bagian gudang setelah di cocokan dengan surat pesanan di bagian administrasi marketing, tidak hanya untuk penentuan jenis bahan dan model tetapi harus dilakukan pencocokan Jumlah Barang seperti yang tertera dalam surat pesanan. Jadi mempersempit karyawan bagian gudang untuk melakukan penyelewengan atau hal-hal yang akan menghambat tujuan perusahaan.
4.  Dalam kesalahan akuntansinya dapat dilakukan dengan melakukan pengendalian terhadap kas, aktiva tetap, dan biaya dan penganggaran.
2.  Di lihat dari pengendalian intern yang diterapkan oleh perusahaan sudah memadai.
Perusahaan sudah menerapkan sistem pengendalian intern yang baik, karena sudah menggunakan unsur-unsur yang terdapat dalam sistem pengendalian intern yang di pakai oleh sebagian banyak perusahaan. Unsur-unsur itu yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication). Dapat di lihat dari, perusahaan sudah dapat melakukan sistem otorisasi dan prosedur pencatatan, pemisahan tanggung jawab fungsional secara tegas, praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap bagian organisasi, mengatasi resiko-resiko yang ada, dan memonitoring semua kegitan perusahaan. Atas hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa sistem pengendalian intern yang diterapkan perusahaan telah optimal dan memadai untuk diterapkan didalam lingkungan perusahaan.
Adapun saran yang dapat saya berikan pada perusahaan ini, yaitu sebagai berikut:
1.  Dalam proses sistem informasi akuntansi penjualannya lebih di teliti kembali, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa merugikan perusahaan. Di buatnya pengarsipan di setiap bagian dalam perusahaan.
2.  Penerapan sistem pengendalian intern terhadap karyawan perusahan lebih di tingkatkan lagi, agar kegiatan perusahaan sesuai dengan tujuan perusahan. Lalu di era teknologi ini, kegiatan sistem komputerasi di tingkatkan lagi.